DRAMA TEATER
XI TKJ 3
“Juragan
teh dan pengrajin bambu”
Di ceritakan di sebuah desa kecil yang namanya
desa suka mundur ada sebuah keluarga yang sederhana ,yaitu keluarga pak untung yang kini
tinggal bersama kedua anaknya yang bernama siti dan kakanya bernama mumun
karena istrinya yang sudah meninggal karena sakit. Pak untung bekerja sebagai
pembuat kerajinan dari bambu, pak untung selalu sabar dalam menghadapi
lika-liku kehidupanya apalagi jika berhadapan dengan pak dodo, pak dodo adalah orang yang mempunyai perkebunan teh
didesanya, tidak salah jika dia sering dipanggil juragan teh bukit, karena
perkebunan teh yang sangat luas , namun sikap sombong pak dodo dan istrinya terkadang membuat warga membencinya lain dengan anaknya yang baik.
Pada saat perkebunan teh milik pak dodo sedang
Berjaya. Pak dodo selalu memamerkanya pada pak untung, namun pak untung bukan
tipe orang yang mempunyai sifat iri pada orang lain. Hingga pada akhirnya saat
musim kemarau datang perkebunan teh milik pak dodo kebakaran, pak dodo tidak
terima dengan kejadian ini. Di tambah lagi usaha milik pak untung yang semakin
berkembang dan menarik banyak peminat. Semua ini membuat pak dodo mempunyai
rencana licik untuk menghancurkan usaha pak untung yaitu dengan membakar rumah
pak untung namun usahanya digagalkan oleh anaknya sendiri yaitu mentari.
Pada
suatu hari tepatnya dirumah pak dodo, pak dodo tampak sibuk karena perkebunan
tehnya yang kini sedang Berjaya, bahkan tidak mempunyai waktu untuk anaknya.
Mentari
: “pah , ada yang mau mentari
bicarain sama papah”
Pak
dodo :” bicara apa”(sambil membaca
koran)
Mentari
:” boleh tidak pah kalau
mentari…(kriinnnnnggg).. hhh
(eluhan
mentari karena hp papahnya berbunyi)
Pak
dodo : “ iya hallo, oke saya akan
kesana secepatnya”
Mentari :” pah tapi..”
Pak
dodo :” mentari kalau kamu mau
bicara nanti saja , karena papah harus pergi ada urusan penting..”( pergi
meninggalkan mentari yang masih kecewa dengan perilaku papahnya yang selalu
sibuk dengan pekerjaan)
Istri
pak dodo :” hay mentari..”
Mentari :” mamah mau kemana, mau ke kebun
teh ko rapi banget”
Istri
pak dodo :” aduuuhh mentari masa mamah dah
cantik dan rapi gini dibilang mau ke perkebunan,”
Mentari
:” lalu mamah mau kemana”
Istri
pak dodo :” mamah mau ke salon dong, sekalian belanja untuk keperluan mamah”
Mentari
:” mah, bukanya baru kemaren
mama ke salon , kenapa kesalon lagi,, itu hanya akan membuang-buang uang saja mah, lagian mama sudah punya papah,
kalau mama selalu melakukan pewatan untuk kecantikan mamah , kapan mamah punya
waktu untuk aku ,dan nanti yang ada ,ada laki-laki lain yang suka sama mamah”
Istri
pak dodo :”mentari berani beraninya kamu
bilang seperti itu,kamu ini masih kecil lebih baik kamu masuk ke kamar dan
belajar yang rajin, mama tidak suka kamu terlalu ikut campur urusan mama “(pergi
meninggalkan mentari)
Di jalan terlihat siti dan mumun yang sedang
membicarakan nasib keluarganya.
Siti :” kak kalau saja ,ibu masih
hidup pasti ada disini bersama kita “(menampakan raut muka yang sedih)
Mumun :” iyah de, kakak juga kangen dengan
ibu,tapi.. ya sudahlah kita kan tadi sudah kemakam ibu, kita tidak boleh
menyesali semua takdir yang sudah terjadi”
Ketika
dijalan tiba-tiba mereka melihat istri pak dodo bersama laki-laki lain.
Siti :” kak bukanya itu istri pak
dodo juragan sombong itu, ko dia bersama laki laki lain”
Mumun :” kakak juga tidak tau, ya sudahlah
kita jangan berburuk sangka dulu, siapa tau laki-laki itu rekan kerjanya”.
Siti :” tapi kak, bukanya istri
pak dodo tidak bekerja kan pak dodo sudah kaya raya, aku yakin kalu laki-laki itu
pasti bukan rekan kerjanya”
Mumun
:”siti jangan nuduh sembarangan
, sudahlah kita jangan ikut campur urusanya , nanti bapak yang kena marah pak
dodo, ayo kita pulang”(mumun yang tidak mau mencampuri urusan orang lainpun
menyuruh adiknya pulang)
Dirumah
pak untung sedang sibuk membuat kerajinan dari bambu, kini pesanan dari mana
mana
Mulai
Berdatangan, membuat pak untung kewalahan.
Pak
dodo :” sepertinya kamu sibuk
sekali yah,”
Pak
untung :” ekh.. pak dodo . iya ini
pak ini lagi banyak pesenan,
alkhamdulillah”
Pak
dodo :” ohh . mungkin tuhan lagi
baik dengan kamu,, tapi sebanyak banyaknya pesenan ,penghasilan kamu tidak akan
mengalahkanku, secara perkebunan teh ku sangat luas”
Pak
untung :”iya pak,tapi saya tetap akan
bersyukur dengan penghasilan saya pak”
Pak
dodo :” yah sudahlah , saya harus
pergi dari sini karena saya masih banyak urusan, kalau saya lama-lama disini ,
nanti saya bisa ketularan senasib dengan kamu.”(pergi meninggalkan pak untung )
Pak
untung :” astaghfirullahal adzim kok
ada orang seperti itu..”
Ditaman
dekat perkebunan ,mentari merenung sendiri masih memikirkan keluarganya yang
tidak
Peduli
Denganya .
Siti
:” hey mentari sedang
apa kau disini”
Mentari :”(tersenyum) aku sedang bingung,
kenapa yah mamah sama papahku tidak pernah ada waktu untuk aku, mereka selalu
sibuk dengan urusannya masing –masing”
Tiba-tiba
ibu mentari datang dan segera menarik tangan mentari secara kasar
Istri
pak dodo :” mentari .ayo kita
pulang”(sambil menarik tangan mentari) .
Mentari
:”mak sakit mah”
Istri
pak dodo :” sudah berapa kali mamah bilang
jangan main dengan anak ini.”
Siti
:” tante…”
Istri
pak dodo :” apah, ooh jangan-jangan kamu
yah yang sudah buat mentari jadi berani dengan mamahnya, oiyah saya lupa ibu kamu
kan sudah tidak ada jadi kamu selalu menghasut anak saya biar jadi durhaka
dengan orang tuanya”
Siti :” tante jaga yah ucapan
tante, mentari bersikap seperti itu bukan karena saya tapi karena tante dan
suami tante yang kurang memberi perhatian dengan mentari, “
Istri
pak dodo :” tahu apa kamu tentang
perhatian, bilang saja kalau kamu iri dengan mentari karena dia terlahir dari
orang kaya yang bergelimpang harta, tidak seperti kamu”
Siti
:”percuma kaya tapi
tidak bahagia, uang bukan segalanya tante,justru saya kasian dengan mentari
karena dia tidak tahu kalau teryata mamahnya pergi bersama laki-laki lain”.
Mentari :”apah..,(kaget mentari)mah apa
benar yang dikatakan siti”
Mentari
pergi meninggalkan mamahnya
Istri
pak dodo :”mentari..”(mengejar mentari)
Kini
musim berubah dari musim hujan ke musim kemarau, Semenjak mentari tahu
Tentang
mamahnya, dia jadi jarang makan dan jarang keluar kamar, pak dodo Sebagai
papahnya sangat menghawatirkanya, kini pak dodo malah lebih sering dirumah
untuk menjaga Mentari dan jarang kekebun untuk mengurus perkebunanya ,hingga
musibahpun menghampirinya ladang
perkebunanya
kebakaran. Pak dodo lemah tak berdaya, kini ia bingung harus berbuat apa lagi
setelah
si jago merah lewat tanpa permisi menghanguskan perkebunan miliknya. Di tambah
lagi
kini
usaha pak untung semakin maju, dan semakin banyak peminat.
Istri
pak dodo :”hey rin, ko kamu ada disini “
RIrin
:” hey iya , aku mau
membeli produk kerjinan pak untung , katanya produknya bagus-bagus , aku si berniat
untuk bekerja sama denganya , siapa tau akan lebih banyak mengundang para
peminat”
Istri
pak dodo :”apa kamu tidak salah, produknya
pak untung itu kan jelek semua dan tidak berkualitas”
Ririn
:”(tertawa kecil) kamu ini
ada-ada saja, kayanya kamu deh yang salah, justru produk pak untung sangat
bagus, makanya aku jauh-jauh kesini untuk membelinya, oiyah aku mau pergi dulu
kerumah pak untung, ”
Istri pak dodo :”
ooh iya silahkan “
Malamnya
dirumah, pak dodo sedang memikirkan bagaimana menghancurkan usaha pak untung,
karena pak dodo tidak ingin pak untung sukses sementara dirinya harus gagal dan
menjadi miskin,
Pak
dodo :” saya harus melakukan
sesuatu, dengan tangan saya sendiri, saya harus membakar rumah pak untung ,
karena dengan terbakarnya rumah dia , hancurlah semua usahanya”
Tanpa
pak dodo sadari , mentari mendengarkan rencana busuk papahnya, mentari
menghampiri
Papahnya
dengan pura-pura tidak tahu rencana papahnya.
Mentari :”pah ko papah belum tidur jam segini”
Pak
dodo :” seharusnya papah yang Tanya
sama kamu, bukanya besok pagi kamu sekolah, ko kamu belum tidur”
Mentari :”iya pak tadi mentari ke dapur mau
ngambil air minum, trus lihat papa disini, papah kenapa sih dari tadi gelisah
banget”.
Pak
dodo :” papah tidak apa-apa, ya
sudah papah mau tidur dulu, papah cape banget hari ini”.
(meninggalkan
mentari)
Mentari :” aku harus gagalkan rencana
papah,”
Dinginnya
angin malam membuat keluarga pak untung tertidur pulas, dan suasan sepi
pedesaan
membuat
pak dodo semakin gampang untuk melanjutkan rencananya. Bau binyak tanah sudah
mengepung
seluruh rumah pak untung, dengan begitu pertanda bahwa minyak sudah membasahi
dinding
rumah pak untung, tinggal nyala api dari korek api .
pak
dodo :” selamat tinggal pak un…..”
pak
polisi :” angkat tangan, anda sudah
kami kepung(suara polisi yang menggagalkan rencana pak dodo)
keluarga
pak untung yang merasa ada suara berisik dari luar rumah segera keluar rumah
pak
dodo :”apa-apaan ini,, mentari
(kaget pak dodo)”.
Mentari :” maaf pah, mentari sengaja
melaporkan papah kepolisi, mentari sudah tahu rencana jahat papah, mentari
bener-bener tidak percaya papah bakal malakukan perbuatan yang bakal
membahayakan nyawa orang lain,mentari kecewa sama papah”.
Pak
dodo :” mentari dengerin papah
dulu…(suara pak dodo yang berharap maaf dari anaknya)
1
bulan kemudian.
Semenjak
kejadian yang menimpa keluarganya kini mentari hidup bersama neneknya yang jauh
lebih
Baik dari pada papah dan mamah mentari, .meskipun kini mentari jauh darisiti
namun
mereka
tetap akan jadi sahabat Sejati. Dan kini pak untung sudah menjadi pengusaha
sukses
berkat
kegigihan dan kesabaran dalam Menghadapi hidupnya.
Amanat
: janganlah berlaku sombong dan riya dengan apa yang kita miliki, karena semua
hanya
Milik
Allah swt.kita hanya memilikinya untuk sementara, dan gunakan apa yang kita
miliki
untuk
perbuatan yang baik terpuji bukan untuk di pamerkan kepada orang lain Sesungguhnya
Allah
membenci orang yang sombong dan riya.
Pelajaran
yang dapat dipetik dari drama tersebut antara lain:
1.
Sabar dalam menghadapi cobaan hidup.
2.
Berani dalam melakukan kebenaran.
3.
Tidak boleh iri dengan kehidupan orang
lain,tanpa disadari bahwa kehidupan kita lebih baik.
4.
Kepedulian
terhadap sesama.
5.
Tidak boleh sombong dengan apa yang kita
dapat.
Properti
pendukung : bambu,gelas, keranjang bunga, Koran, tas tante-tante,hp mainan,
gembes,
korek
api, pistol mainan.